Cara Kerja Busi Komponen Sistem Pengapian
Busi Komponen Utama Sistem Pengapian
Busi sudah ada sejak pertama kali mesin internal combustion ditemukan. Selama 70 tahun busi merupakan komponen dengan tingkat perawatan yang sangat tinggi, sampai kemudian digunakannya Tetraethyl Lead ( Timbal) yang berfungsi sebagai penambah angka oktan pada bensin.
Busi |
Penggunaan Tetraethyl Lead ( Timbal) membuat busi menjadi lebih cepat kotor daripada sebelumnya sehingga perawatan dan penggantian busi harus dilakukan lebih cepat pula.
Pada tahun 1970 di Amerika Serikat dikeluarkan peraturan Clean Air Act yang memperketat regulasi emisi gas buang, kemudian diikuti penggunaan komponen catalityc converter pada tahun 1975 sehingga penggunaan bensin dengan timbal mulai ditinggalkan karena dapat merusak catalityc converter dan merusak lingkungan, dengan perkembangan ini maka umur pemakian busi menjadi lebih panjang.
Pada pertengahan tahun 80 an, produsen busi mulai memproduksi busi dengan elektroda tengah yang terbuat dari tembaga.
Tembaga merupakan salah satu penghantar panas yang sangat bagus sehingga busi dapat bekerja pada temperatur yang lebih panas tanpa mengakibatkan gejala knocking ( pre ignition ), hal ini meningkatkan resistence foul pada busi, pengapian yang lebih baik dan umur busi lebih panjang, hal ini juga mengurangi jumlah tingkat panas busi sesuai dengan aplikasi mesin, karena tingkat panas busi menjadi lebih lebar.
Pengembangan teknologi busi yang paling besar terjadi pada tahun 1985 ketika generasi pertama busi long life dengan elektroda platinum dan gold-palladium mulai diperkenalkan, dengan elektroda biasa yang terbuat dari nickel alloy celah antara elektroda positif dan negatif akan menjadi lebih lebar sebesar 0,0002” sampai 0,0006 pada setiap 1000 mil. Setelah pengendaraan sejauh 35,000 mil celah akan bertambah sampai 0,015”.
Setiap kali busi memercikkan api, bunga api yang panas merusak sebagian kecil elemen logam pada elektroda busi, seiring meningkatnya jarak tempuh celah elektroda semakin lebar dan elektroda positif menjadi bulat atau tumpul, hal ini meningkatkan tegangan pengapian yang dibutuhkan untuk melompati celah busi, apabila sistem pengapian tidak dapat membangkitkan tegangan pengapian yang cukup untuk melompati celah yang semakin lebar maka akan terjadi misfire.
Dengan platinum, gold-palladium dan irridium keausan pada elektroda dapat dikurangi secara signifikan, rata –rata busi dengan elektroda platinum dapat dipakai sampai 100,000 mil sebelum diganti, sama seperti busi iridium.
Busi dengan elektroda platinum atau iridium baik pada sisi positif atau negatifnya ( double platinum atau double iridium plug ) terbukti juga lebih sedikit keausannya dibandingkan dengan busi single platinum atau single iridium.
Long-life spark plug secara drastis mengurangi perawatan mesin namun performa mesin dan emisinya tetap dalam kondisi baik.
Busi Platinum Dan Iridium
Long-life spark plugs produksi dari ACDelco, Autolite, Bosch, Champion, Denso,NGK, and Split-Fire mempunyai elektroda platinum dan iridium.
Dengan
beberapa pengecualian, busi platinum menggunakan konfigurasi elektroda
konvensional dengan plug platinum kecil yang di las pada ujung salah satu atau
kedua elektroda.
AC delco menawarkan tipe busi platinum dengan elektroda
tengahnya yang berbentuk bergalur untuk meningkatkan daya tahan sistem
pengapian. Demikian juga busi platinum tipe split-fire dengan elektroda yang
terbelah untuk mendapatkan umur busi yang lebih panjang dan mengurangi misfiring. Busi iridium
mempunyai elektroda tengah yang kecil.
Bosch, yang pertama kali
memperkenalkan busi platinum pada tahun 1985 menawarkan konfigurasi
elektroda yang bervariasi. Busi platinum standard dari Bosch mempunyai lapisan
tipis platinum pada elektroda tengahnya dengan elektroda tunggal yttrium-alloy.
Tipe busi Platinum+2 dan Platinum+4 mempunyai
design elektroda samping dengan “ Surface gap “ yang unik. Platinum+2
mempunyai 2 elektroda samping, busi Platinum+4 mempunyai 4 elektroda samping,
Penambahan jumlah elektroda samping memberikan jalur ground yang lebih banyak dan mengurangi resiko terjadinya misfiring
sekaligus memperpanjang usia busi dengan menyebarkan keausan pada setiap elektroda.
Pada pertengahan 2006 Bosch kembali memperkenalkan Busi
long life yang diberi nama Platinum IR
fusion.
Busi tipe ini menggunakan elektroda tengah unik yang terbuat dari
campuran Iridium dan platinum alloy. Empat elektroda samping terbuat dari wear
resistant yttrium alloy.
Bosch mengklaim dengan menggunakan kombinasi Iridium
dan Platinum pada busi Platinum IR fusion
pada elektroda tengah akan meningkatkan umur pemakain busi ( yang
terpanjang dari busi yang ada dipasaran ), dan dapat sebagai pengganti mesin
yang menggunakan busi iridium atau platinum.
Salah satu hal
penting yang harus diingat adalah Busi Bosch Platinum IR Fusion, Platinum+4 and
Platinum+2 pada sat perakitan gapnya
sudah di setel secara seragam sebesar 1,6mm dan tidak perlu disetel ulang
sesuai dengan busi standard, karena sangat sulit untuk melakukan penyetelan
celah secara sama pada elektroda banyak, jadi pasang busi tanpa menyetel gap
nya.
Walaupun Busi platinum mempunyai keuntungan performa diatas
busi konvensional lain, busi iridium memiliki keuntungan yang lebih baik lagi.
Keuntungan
yang paling penting adalah umur pemakain busi yang lebih panjang ( sampai 4 X
lipat dari busi standard ) .
Busi
iridium dapat awet karena campuran logam nya lebih tahan pada keausan secara
merata dibandingkan platinum, Iridium
biasanya dipadu dengan dengan rhodium sehingga menciptakan elektroda 6 kali
lebih keras dan 8 kali lebih kuat dibandingkan Platinum.
Iridium merupakan
salah satu logam yang kuat .
Iridium mempunyai titik lebur 2410 derajat celcius lebih
tinggi sekitar 1200 derajat dari platinum dan merupakan logam mulia seperti
platinum sehingga harganya mahal, namun saat ini iridium dijual lebih murah
dibandingkan platinum ($540 ounce untuk ridium versus $1200 ounce untuk platinum November 2014).
Busi NGK "Iridium IX" and Denso tipe "Iridium Power" digunakan sebagai
busi OEM pada banyak mobil asia. Pada toyota dan lexus model terbaru
penggantian busi denso iridium mencapai 120,000 mil.
Busi iridium
mempunyai elektroda tengah yang sangat tiptis (0.4 mm to 0.7 mm ) tergantung
merk busi.
Pada Busi denso iridium generasi pertama ujung elektroda mempunyai “ U – Groove “ yang meningkatkan kekuatan pengapian dan lebih
tahan Pada keausan.
Denso mengatakan design businya dapat menurunkan tegangan
pengapian sampai 5.000 volt dibandingkan busi konvensional.
Untuk kebutuhan mesin performa tinggi, Denso mengembangkan Busi
power iridium dengan elektroda tengah yang sangat tipis sebesar 0,4 mm, busi
ini dirancang untuk meningkatkan kekuatan pengapian pada kondisi pengendaraan
yang ekstrim.
Pada tahun 2014 Denso memperkenalkan Busi iridium TT yang
elektroda tengahnya terbuat dari campuran iridium dan rhodium sedangkan elektroda
negatifnya terbuat dari Platinum.
Elektroda tengah busi iridium TT mempunyai
ukuran 0,4 mm yang terbentuk dari campuran iridium dan rhodium yang memberikan
ketahanan yang luar biasa terhadap karat dan oksidasi temperatur panas.
Tonjolan
Elektroda negatifnya terbuat dari platinum dengan ukuran 0,7 mm yang dirancang
tahan terhadap oksidasi dan keausan.
Ukuran elektroda yang kecil mengurangi
kebutuhan tegangan listrik untuk menciptakan loncatan bunga api dan mengurangi
misfiring, dan memperkecil gangguan ekspansi bunga api dan menyelesaikan proses
pembakaran.
Ujung elekroda kembar memperpanjang umur busi dan membantu
memfokuskan bunga api agar pembakaran berlangsung efisien dan mengurangi
misfire.
Penggunaan busi iridium sebagai OEM pada kendaraan model
terbaru pada belakangan ini semakin meningkat karena faktor performa dan dari
segi biaya, Busi iridium banyak digunakan pada mesin yang sudah menggunakan
teknologi Gasoline Direct Injection untuk meningkatkan kekuatan sistem
pengapian. Busi iridium juga menjadi pilihan yang bagus untuk penggantian busi
standard dan busi platinum.
Dari mana kah Iridium berasal ? Kebanyakan berasal dari
ruang angkasa, kira –kira 50 juta tahun yang lalu sebuah asteroid raksasa jatuh
menghantam ke bumi di sebuah kota bernama Chicxulub di Yuatan, Mexico.
Benturan
itu menciptakan firestorm dan awan debu sehingga bumi menjadi gelap selama
bertahun – tahun, menyingkirkan dinosaurus dan meninggalkan lapisan deposit
yang kaya dengan iridium yang menyebar secara merata disemua benua.
Iridium
sering menyatu dengan platinum didalam deposit mineral dan di peroleh sebagai
produk sampingan tambang nikel.
Daya Tahan Elektroda Busi
Produsen busi sering membanggakan keuntungan design
elektroda mereka yang unik, tapi tanpa memandang design, tujuan yang ingin dicapai adalah membuat busi dapat menciptakan api yang
kuat semudah mungkin.
Bunga api lebih mudah meloncat dari permukaan yang tajam
dari pada permukaan busi yang bulat / tumpul. Semakin lancip elektroda busi, semakin
ringan rintangan busi untuk menciptakan bunga api pada berbagi macam kondisi
pengendaraan.
Bentuk elektroda pada beberapa busi juga dirancang tidak menutupi
bunga api sehingga lebih banyak bunga api mengarah ke campuran udara dan bahan bakar, hal
ini meningkatkan perambatan bunga api kernel pada saat bunga api dipercikkan.
Satu hal yang harus diingat berhubungan dengan performa,
adalah busi tidak akan menghasilkan tenaga dari udara yang sedikit. Konfigurasi
elektroda yang khusus dapat mengurangi misfiring dan besarnya tegangan listrik
yang dibutuhkan busi menciptakan bunga api. Tapi busi hanya membakar apa yang
sudah ada didalam ruang bakar, jika ada tenaga yang didapatkan itu adalah
karena tidak adanya misfire bukan karena faktor lain.
Ukuran Busi yang semakin kecil
Trend yang lain dalam evolusi busi adalah ukurannya yang
semakin menyusut, Ford Triton menggunakan busi merk autolite long reach 10 mm
yang berukuran lebih kecil 4 mm dibandingkan busi 14 mm yang digunakan pada
mobil keluaran terbaru.
Ulir pada busi ini berjarak 1 – 3/8 inchi diatas Ujujng
busi, sehingga panas yang diserap busi mempunyai jalur yang lebih panjang
sebelum diserap oleh cylinderhead melalui ulir busi.
Hal ini membutuhkan trik
untuk mengatur pelepasan panas. Salah satunya adalah dengan ujung elektroda
berbentuk “ U “ yang mengelilingi diatas elektroda busi, Penghubungan kedua
ujung elektroda negatif ke shell busi menghasilkan 2 jalur panas untuk menjauh
dari ujung busi. elektroda negatif terbuat dari campuran khusus yang tahan panas Inconel Alloy. Ditengah Dari
elektrroda negatif yang berbentuk “ U” terdapat tonjolan kecil Platinumuntuk
mengurangi keausan dari elektroda negatif, sedangkan elektroda positif terbuat
dari inti tembaga yang diujungnya dipasang platinum, tembaga membantu pelepasan
panas dari ujung busi.
Autolite Juga memasarkan
busi titanium, Pada dasarnya adalah busi standard dengan elektroda platinum, ditambah
lapisan khusus titanium pada shell yang tahan pemuaian untuk mengurangi
kerusakan ulir busi pada saat penggantian busi di cylinder head yang terbuat
dari alumunium.
Kemampuan Busi menghilangkan kotoran yang menempel
Satu hal yang harus dimiliki semua busi adalah ketahanan terhadap endapan karbon. Cara nya adalah dengan menjaga elektroda selalu panas untuk membakar endapan karbon, namun tidak boleh terlalu panas yang malah akan mengakibatkan preignitioan (knocking).
Untuk membakar deposit karbon, panas elektroda busi harus mencapai temperatue 450
derajat celcius secepat mungkin, Namun jika suhunya terlampau panas ( diatas
950 ̊C tergantung dari pada desainn busi ) busi akan membara dan dapat membakar
bahan bakar sebelum busi memercikkan api dan mengakibatkan preignitioon /
knocking.
Suhu dari elektroda dikontrol oleh panjangnya insulator
keramik yang mengelilingi elektroda positif dan desain dari elektroda busi itu
sendiri. Keramik tidak dapat menghantar panas dengan baik, sehingga busi dengan
insulator yang lebih panjang akan menghantarkan panas lebih sedikit
dibandingkan insulator yang lebih pendek, semakin panjang jalur antara
elektroda dengan shell busi maka tingkat pendinginannya semakin lambat sehingga
busi semakin panas.
Tingkat panas busi ("heat
range" ) tergantung pada panjang insulator keramiknya dan design elektroda
nya, tingkat panas busi harus sesuai dengan aplikasi mesin jika tidak busi akan
mengalami masalh deposit karbon pada putaran idle atau akan terlalu panas pada
beban berat yang dapat mengakibatkan preignition.
Kebanyakan busi sekarang
mempunyai tingkat panas yang lebar berkat penggunaan elektroda yang terbuat
dari inti tembaga, yang memungkinkan busi mencapai self cleaning temperatur
secepat mungkin dan mencegah overheating.
Misfires Busi
Tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan loncatan bunga
api dapat sebesar 5000 volt sampai 30000 volt atau lebih.
Tegangan pengapian
aktual yang dibutuhkan tergantung kondisi operasi seperti beban mesin, rpm,
temperature, kompresi dan campuran bahan
bakar dan udara. semakin lebar celah busi dan semakin besar beban mesin maka
semakin besar pula tegangan yang
dibutuhkan untuk memercikkan bunga api, sama juga semakin besar tahanan didalam
busi semakin besar kebutuhan tegangan listriknya.
Silinder akan terjadi misfire jika bunga api tidak mencapai
busi akibat tahanan yang berlebihan dan kebocoran pada kabel busi, atau
oksidasi ,retak dan celah udara yang berlebihan didalam distributor cap.
Ignition coil yang lemah dan kerusakan pada ignition modul sehingga coil tidak mempunyai waktu
yang cukup untuk fully charge diantara saat pengapian juga dapat menurunkan
tegangan pengapian yang dibutuhkan pada
saat bunga api terlalu lemah untuk meloncati celah busi.
Busi yang kotor dan
rusak jaga dapat membuat mesin susah dihidupkan, putaran idle yang kasar,
kurang tenaga , bahan bakar tidak terbakar dan pencemaran udara.
Penyebab umum terjadinya misfire adalah endapan karbon, endapan bahanbakar dan oli dan bahan bahan lain
disekitar elektroda busi dapta mencegah bunga api mencapai celah busi, bahan-
bahan kontaminan juga dapat menjadi penghalang pada celah busi sehingga
membutuhkan tegangan lebih tinggi untuk membentuk loncatan bunga api, deposit
karbon terbentuk karena additive pada bahan bakar juga oli mesin yang masuk
dari ring piston dan sil valve guide.
Mesin dengan jarak tempuh yang tinggi
dimana ring piston dan silinder atau valve guide yang mulai aus akan mengalami
masalah deposit karbon pada busi.
Pada mesin tahun 1996 keatas yang sudah dilengkapi OBD II
misfire akan menimbulkan kode kerusakan dan menyalakan lampu cek engine.
Bahan
bakar yang tidak terbakar akan menghasilkan volume hydrocarbon yang tinggi pada
gas buang dan biasanya kendaraan akan gagal pada saat uji emisi.
Bahan bakar
yang tidak terbakar juga dapt merusak cataytic converter karena over heat. Jadi
jika ditemukan kode kerusakan misfire seperti P0302 ( slilinder 2 misfire ),
maka periksalah busi, kabel busi , koil
( untuk pengapian DIS ) , fuel injector dan tekanan kompresi untuk
mengetahui penyebabnya.
Namun jika ditemukan kode kerusakan misfire secara acak
P0300, kemungkinana kerusakan nya bukan pada sistem pengapian, kemungkinan
campuran bahan bakar yang terlalu kurus yang disebabkan kebocoran saluran vakum
atau injector yang kotor.
Menganalisa Kondisi Busi
Mengganti
busi baru tidak akan menyelesaikan masalah, malah busi baru akan mengalami
masalah deposit karbon yang sama kecuali sumber masalahnya dianalisa dan
diperbaiki.
Mengganti Busi
Penggantian busi harus dengan busi yang sama atau lebih baik kwalitasnya
dari busi aslinya. Merk busi bukan merupakan patokan walaupun banyak pemilik kendaraan
dan teknisi lebih memilih merk busi yang sama dengan original ketika mengganti
busi.
Jika busi mengalami deposit karbon, mungkin busi yang
digunakan terlalu dingin untuk jenis mesin dan pengendaraan.
Mengganti busi
dengan tingkat yang lebih panas dapat mengatasi penumpukan deposit karbon.
Deposit karbon dapat terbentuk jika kendaraan jarang digunakan atau tidak
berjalan dalam waktu dan kecepatan yang cukup untuk menjaga elektroda busi
selalu bersih.
Untuk aplikasi balap mengganti busi dengan tingkat yang
lebih dingin dapat menghilangkan resiko knocking atau pre ignition pada rpm dan
beban tinggi.
Sebelum mengganti busi, tunggulah sampai suhu mesin dingin, mencoba
melepas busi dari Cylinder Head alumunium yang panas akan berisiko merusak alur
busi di cylinder head.
Jika busi
seperti terkunci ketika melepasnya, semprotkan anti karat disekitar bagian
bawah busi dan tunggu beberapa menit, dan kemudin kencangkan busi kembali baru
coba kendurkan kembali, ulangi beberapa kali sampai busi dapat lepas dengan
mudah, jika dipaksa busi dapat patah dengan ulir busi tertinggal di
silinderhead.
Memilih Busi Untuk Keperluan Balap
Pemilihan type busi yang tepat untuk keperluan balap sangat menentukan hasil akhir lomba, ketika mengikuti petunjuk ini, pahamilah bahwa Busi untuk mesin balap biasanya mempunyai tingkat panas yang lebih dingin dibandingkan mobil penggunaan standard.
Busi yang lebih dingin harus digunakan pada mesin dengan tingkat kompresi , temperatur, dan horse power yang lebih tinggi. Faktor lain seperti penggunaan turbo dan supercharge, jenis bahan bakar dan jarak antara piston dengan kepala silinder juga menentukan pemilihan busi.
Step 1: Shell Design – langkah pertama memilih busi yang tepat adalah menentukan ukuran busi yang cocok dengan jarak antara kepala silinder dan piston. diameter ulir dan jarak ulir, panjang ulir dan dudukan shell begitu juga ukuran diameter kepala busi merupakan faktor pertimbangan dalam memilih busi.
Busi yang lebih dingin harus digunakan pada mesin dengan tingkat kompresi , temperatur, dan horse power yang lebih tinggi. Faktor lain seperti penggunaan turbo dan supercharge, jenis bahan bakar dan jarak antara piston dengan kepala silinder juga menentukan pemilihan busi.
Step 1: Shell Design – langkah pertama memilih busi yang tepat adalah menentukan ukuran busi yang cocok dengan jarak antara kepala silinder dan piston. diameter ulir dan jarak ulir, panjang ulir dan dudukan shell begitu juga ukuran diameter kepala busi merupakan faktor pertimbangan dalam memilih busi.
Step 2: Electrode Design – langkah kedua adalah desain dari elektroda.
Step 3: Heat Range – Tingkat panas busi.
Tingkat panas yang tepat sangat penting untuk mejaga performa mesin selama balapan, mengganti busi dengan yang lebih dingin atau panas tidak akan meningkatkan horsepower tetapi dapat mempengaruhi performa mesin. Busi terlalu panas akan mengakibatkan knocking, busi terlalu dingin mengakibatkan mesin tersendat, misfire.
Tingkat panas yang tepat sangat penting untuk mejaga performa mesin selama balapan, mengganti busi dengan yang lebih dingin atau panas tidak akan meningkatkan horsepower tetapi dapat mempengaruhi performa mesin. Busi terlalu panas akan mengakibatkan knocking, busi terlalu dingin mengakibatkan mesin tersendat, misfire.
Faktor utama yang harus diperhatikan dalam memilih tingkat panas busi yang tepat : Jenis balap, penggunaan methanol output khusus, tingkat kompresi, penggunaan NOX , horse power, dan penggunaan super charge dan turbo charge.
Tips penggantian Busi
Sebelum memasang busi, bandingkan busi yang lama dengan yang baru untuk memastikan keduanya mempunyai diameter ulir, jarak ulir , panjang ulir dan bentuk kepala busi sama .
Untuk mesin dengan kepala silinder yang terbuat dari bahan alumunium biarkan dingin lebih dulu sebelum mengendurkan atau melepas busi, hal ini akan mengurangi resiko kerusakan ulir busi.
Selalu periksa kondisi busi yang lama setelah dilepas untuk mengetahui kondisi pembakaran didalam mesin, apakah campuran terlalu kaya / kurus dan ataukah ada oli yang ikut terbakar.
Kabel busi harus juga diperiksa dan ganti bila ada kebocoran atau tahanan nya sudah terlalu besar
Spark Plug Torque and Gap
Celah busi sudah disetel pada saat dipabrik, tapi karena penggabungan celah dari pabrik tidak selalu sesuai dengan celah standar untuk mesin tertentu, selalu perhatikan celah busi sesuai dengan buku petunjuk dari masing – masing mesin. biasanya berkisar antar 0.8 mm sampai 1,1 mm, celah yang lebih besar memerlukan campuran yang lebih kurus ,tapi jika terlalu lebar akan terjadi misfire pada saat beban berat.
Pada busi Bosch Platinum+4 dan Platinum2 Jangan merubah celah busi yang disetel dari pabrik walaupun celah businya berbeda dengan spesifikasi mesin, celah busi Bosch sebasar 1,6 mm yang diklaim cocok untuk diaplikasikan kepada semua mesin.
Seberapa kencang busi dipasang tergantung dari jenis dan ukuran kepala busi, busi dengan gasket membutuhkan momen pengencangan yang lebih daripada taper seat. selalu ikuti rekomendasi dari pabrikan, tapi secara umum kita dapat ikuti seperti dibawah ini.
Busi 14 mm dengan type gasket seat dikencangkan 26-30 ft.lb pada kepala silinder cast iron.18 -22ft.lb pada kepala silinder alumunium.
Busi 18 mm dengan type gasket seat dikencangkan 32-38 ft.lb pada kepala silinder cast iron dan 28-34 ft.lb pada kepala silinder alumunium.
14-mm taper seat spark plugs should be tightened to 7 to 15 ft.-lbs. in both cast iron and aluminum.
18-mm taper seat spark plugs should be tightened to 15 to 20 ft.-lbs. in both types of heads.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar