Cara Menganalisa Kode Diagnostic Trouble Code (DTC)
Tips Menganalisa Kerusakan Mesin Berdasarkan Kode Diagnostic Trouble Code (DTC)
Kode Diagnostic Trouble Code (DTC) akan tersimpan di dalam komputer mobil jika terjadi kerusakan pada sistem yang dimonitor oleh engine management system.
Kode DTC yang muncul merujuk pada istem yang mengalami kerusakan dan dapat digunakan sebagai pintu masuk menganalisa kerusakan yang terjadi.
Saat mesin hidup dan komputer atau control module mendeteksi telah terjadi masalah pada sensor-sensor, sirkuit output atau kerusakan di dalam komputer itu sendiri maka sistem OBD akan memunculkan kode DTC.
Pada beberapa sistem, kode DTC akan tersimpan di dalam memori control module dan pada sistem yang lain kode DTC tersebut tidak disimpan dan akan hanya muncul saat teknisi mengaktifkan sistem self diagnostic test.
Kode Diagnostic Trouble Code atau DTC akan menyalakan Check engine light atau lampu MIL (malfunction indicator lamp) untuk memberitahu pengemudi bahwa ada masalah pada mobilnya.
Untuk menganalisa kerusakan yang terjadi maka dibutuhkan sebuah code reader atau scantool yang harus dihubungkan ke soket diagnostic connector untuk membaca kode DTC yang tersimpan di dalam memori ECU.
Ada scantool yang dapat menampilkan deskripsi atau penjelasan mengenai kode DTC yang muncul, namun ada juga scantool yang hanya menampilkan kode DTC tanpa penjelasan sama sekali, sehingga dibutuhkan bantuan service manual atau data base DTC untuk mengetahui arti kode DTC tersebut.
Dibawah ini terdapat link informasi mengenai kode DTC OBD II "generic" (kode DTC yang umum digunakan pada semua merk dan tipe mobil).
Pabrikan mobil mempunyai kode DTC tersendiri yang mungkin berbeda dengan kode DTC generic atau sering disebut OEM specific code.
Pada mobil-mobil di bawah tahun 1995, kode DTC dapat dibaca secara manual tanpa menggunakan scantool atau code reader.
Ketika kode DTC sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan diagnosa berdasarkan kode DTC tersebut.
CATATAN:
Kode DTC tidak dapat memberitahu komponen apa yang harus diganti. Anda harus memeriksa sistem yang terkait, sensor-sensor atau sirkuit kelistrikan untuk mengetahui penyebab kerusakan agar dapat melakukan perbaikan atau melakukan penggantian komponen yang menjadi penyebab munculnya kode DTC tersebut.
Setelah mengetahui kode DTC yang muncul, langkah selanjutnya adalah mencari tahu penyebab munculnya kode DTC tersebut.
Kebanyakan kode DTC hanya merujuk pada sistem atau operasi sirkuit secara keseluruhan, jarang sekali langsung merujuk pada komponen atau sensor, sehingga dibutuhkan serangkaian tes atau pemeriksaan untuk menentukan secara pasti penyebab kerusakan yang mengakibatkan munculnya kode DTC tersebut.
Scantool merupakan alat pemeriksaan yang berisi program diagnosa dan dapat digunakan membantu menganalisa kerusakan pada engine management system.
Scantool standard pabrikan tidak hanya sekedar menampilkan kode DTC yang tersimpan di dalam memori ECU, namun juga menyediakan penjelasan tentang kode DTC tersebut, langkah perbaikan yang harus dilakukan terkait kode DTC yang muncul dan dapat menampilkan data para meter sensor-sensor yang ada di mobil.
Scantool keluaran pabrikan juga mempunyai kemampuan melakukan diagnosa berdasarkan gejala kerusakan dan sistem di mobil.
Bagaimana Menggunakan Kode DTC Untuk Menganalisa Kerusakan Pada Mobil...?
Tips dibawah ini memang tidak mencakup semua kerusakan yang menimbulkan kode DTC, namun setidaknya dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada mobil dengan lebih cepat.
Kode DTC Oksigen Sensor
Ada dua jenis kode DTC oksigen sensor, yaitu:- Kode DTC sirkuit heater O2 sensor dan
- Kode DTC sinyal O2 sensor
Kode DTC yang terkait sirkuit heater O2 sensor, antara lain:
P0036, P0037, P0038, P0042, P0043, P0044, P0050, P0051, P0052, P0056, P0057, P0058, P0062, P0063, P0064 dan P0141.Kode DTC yang terkait sinyal O2 sensor antara lain:
P0130 sampai P0140, P0142 sampai P0147, P0150 sampai P0167Kode DTC yang terkait heater akan muncul jika terdeteksi adanya kerusakan pada sirkuit pemanas oksigen sensor.
Kode DTC O2 sensor akan muncul jika nilai pembacaan oksigen sensor selalu rendah (campuran kurus) atau selalu tinggi (campuran Kaya).
Namun kode DTC tersebut juga dapat muncul jika pembacaan oksigen sensor tidak berubah dengan cepat (kurang responsif) atau tidak berubah sama sekali.
Oksigen sensor berfungsi untuk membaca jumlah oksigen yang tidak terbakar di dalam saluran ekshaust dan membangkitkan tegangan listrik sesuai dengan banyaknya oksigen pada gas buang.
Sinyal tegangan yang dihasilkan dapat bervariasi antara 0.1 volt smapai 0.9 volt.
Sinyal tegangan yang rendah menunjukkan campuran terlalu kurus.
Sinyal tegangan yang tinggi menunjukkan campuran terlalu kaya.
Komputer mobil atau ECU menggunakan input dari oksigen sensor untuk menyeimbangkan campuran bahan bakar saat dalam mode closed loop .
Oksigen sensor yang rusak mengakibatkan sistem tidak dapat bekerja pada mode closed loop dan biasanya akan menyebabkan campuran bahan bakar menjadi terlalu kaya sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Pembacaan sinyal tegangan yang rendah (campuran kurus) merupakan indikasi terjadinya:
- Kerusakan pada oksigen sensor
- Kebocoran kevakuman, atau
- Adanya kondisi yang mengakibatkan oksigen yang tidak terbakar masuk ke saluran ekshaust.
Periksa kevakuman intake manifold saat idle, dan periksa sambungan-sambungan selang kevakuman. Jika semua dalam kondisi baik, periksa kemungkinan terjadinya misfire pada silinder mesin, kondisi katup ekshaust yang mengakibatkan kebocoran kompresi dan kebocoran gasket ekshaust manifold.
Cara cepat pemeriksaan oksigen sensor adalah dengan memperhatikan perubahan sinyal tegangan yang dihasilkan sensor saat campuran bahan bakar berubah.
Lepaskan selang kevakuman untuk sesaat lamanya sambil memperhatikan apakah nilai pembacaan oksigen sensor berubah menjadi campuran kurus.
Jika nilai pembacaan oksigen sensor tidak berubah atau responnya sangat lambat maka dapat dikatakan oksigen sensor rusak.
CATATAN:
Jika kode DTC oksigen sensor disertai munculnya kode DTC misfire atau MAP sensor, kemungkinan telah terjadi kebocoran kevakuman mesin yang cukup besar.
Baca juga: Daftar Lengkap Kode Kerusakan ECU (DTC) dan Artinya
Kode DTC Lean (campuran kurus P0171 atau P0174)
Kode DTC P0171 atau P0174 menunjukan mesin bekerja dengan campuran yang terlalu kurus, artinya terlalu banyak udara dibandingkan bahan bakar.Kondisi ini dapat diperiksa dengan melihat data Short Term Fuel Trim (STFT) dan Long Term Fuel Trim (LTFT). Normalnya, STFT dan LTFT berkisar antara plus atau minus 5 sampai 10 dari NOL.
Jika nilai STFT atau LTFT lebih dari +12 berarti mesin bekerja dengan campuran yang kurus, sedangkan -12 menunjukkan mesin bekerja dengan campuran kaya.
Kondisi mesin bekerja dengan campuran kurus dapat disebabkan oleh:
- Tekanan bahan bakar yang rendah, yang dapat disebabkan oleh pompa bahan bakar lemah atau kebocoran pressure regulator. (periksa tekanan bahan bakar saat idle dengan menggunakan fuel pressure gauge).
- Fuel injector kotor. (coba bersihkan injector)
- Kebocoran kevakuman intake manifold, sambungan selang vakum atau throttle body. ( Periksa kevakuman intake manifold dengan menggunakan vacuum gauge).
- Kebocoran EGR Valve.(Periksa kerja dari EGR valve)
- Kebocoran pada PCV valve dan selang-selangnya(Periksa PCV valve dan sambungannya).
- Mass Airflow Sensor (MAF) kotor atau rusak.(coba bersihkan wire MAF sensor atau fillamentnya dengan cairan aerosol electronic cleaner. Jangan sampai menyentuh fillament sensor.
Kode DTC Rich (Campuran kaya)
Kode DTC rich atau campuran kaya antara lain P0172 dan P0175. Gejala dari mobil yang bekerja dengan campuran terlalu kaya adalah konsumsi bahan bakar yang terlalu tinggi, emisi gas buang yang tinggi (khususnya nilai CO) dan putaran idle yang kasar atau tidak rata.Kemungkinan penyebabnya antara lain:
- Kerusakan oksigen sensor
- Tekanan bahan bakar yang berlebihan (fuel pressure regulator rusak) atau saluran baliknya tersumbat, Fuel injector bocor
- Kerusakan engine coolant temperature sensor yang mengakibatkan engine management system tidak dapat bekerja pada mode closed loop.
Kode DTC Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor
Kode DTCnya meliputi P0105, P0106, P0107, P0108 dan P0109, yang akan muncul jika output dari MAP sensor selalu terlalu tinggi atau terlalu rendah (out of range) atau pembacaan MAP sensor tidak sesuai dengan pembacaan Throttle Position Sensor (TPS).MAP sensor berfungsi untuk memonitor perubahan kevakuman pada intake manifold untuk menentukan beban kerja mesin.
Saat beban mesin tinggi, kevakuman intake manifold akan turun. Kevakuman intake manifold berada pada tingkat yang paling tinggi saat idle dan akan turun ketika akselerasi atau throttle terbuka lebar (WOT= Wide Open Throttle).
ECU menggunakan input dari MAP sensor untuk mengatur timing pengapian dan campuran bahan bakar. Sehingga apabila terjadi masalah pada MAP sensor akan mempengaruhi drivability kendaraan seperti, tersendat, konsumsi bahan bakar boros dan tenaga mesin kurang
MAP sensor menghasilkan tegangan atau sinyal frekuensi seiring perubahan kevakuman (beban) mesin. Kebocoran kevakuman dapat membuat pembacaan sensor tidak tepat, jadi periksalah kebocoran kevakuman mesin dan koneksi saluran kevakuman yang menuju ke sensor.
Bagaimana cara memeriksanya : Tegangan atau sinyal frekuensi yang dihasilkan oleh MAP sensor akan berubah saat kevakumkan mesin berubah. Jika tidak terlihat adanya perubahan kemungkinan besar sensor sudah rusak dan perlu diganti.
Kode DTC Throttle Position Sensor (TPS)
Kode DTC yang terkait throttle position sensor meliputi P0120 hingga P0229 yang akan muncul jika pembacaan TPS terlalu tinggi atau rendah, sinyal hilang dan sinyal yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pembacaan MAP sensor.TPS memonitor posisi dari throttle valve sehingga ECU dapat menambahkan bahan bakar saat mobil sedang akselerasi atau bekerja dengan beban berat.
ECU juga memerlukan informasi apakah throttle sedang dalam posisi idle atau terbuka lebar agar ECU dapat mengontrol fungsi-fungsi lainnya.
TPS yang rusak akan dapat menimbulkan masalah pada kinerja mesin, seperti mesin tersendat. Nilai tahanan sensor akan berubah saat throttle valve bergerak yang menghasilkan sinyal tegangan kembali yang bervariasi.
Periksa perubahan tegangan output saat throttle valve terbuka dan tertutup. Jika tidak ada perubahan mengindikasikan kerusakan TPS sensor.
CATATAN:
Pada beberapa TPS sensor, tegangan saat idle dapat disetel sesuai spesifikasi agar bekerja secara akurat. Jika penyetelan tegangan di luar spesifikasi dapat memberikan dampak pada sistem kerja dan respon throttle valve.
Kode DTC Coolant sensor
Kode DTC coolant sensor meliputi P0115 sampai P0119, dan dapat timbul jika pembacaan coolant sensor tidak berubah sesuai dengan perubahan temperatur mesin, pembacaan terlalu tinggi atau rendah (out of range), sensor tidak dapat menghasilkan sinyal atau jika mesin mengalami overheat.Coolant sensor berfungsi untuk memonitor temperatur mesin. Sensor ini termasuk salah satu kunci agar engine management system dapat beroperasi pada mode closed loop ketika temperatur mesin sudah panas.
ECU juga menggunakan input dari sensor ini untuk mengontrol fungsi-fungsi lain.
Kerusakan pada sistem ini akan membuat sistem tidak dapat masuk ke mode closed lopp yang mengakibatkan campuran bahan bakar terlalu kaya dan meningkatkan konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.
Tahanan coolant temperature sensor akan berubah sesuai dengan perubahan temperature mesin. Jika nilai tahanannya tidak berubah saat mesin sudah panas atau nilai tahanannya di luar spesifikasi maka sensor sudah rusak.
Hal lain yang dapat mengakibatkan nilai pembacaan sensor yang tidak tepat adalah jumlah air pendingin di dalam sistem pendingin yang kurang, thermostat macet dalam posisi terbuka atau tertutup, atau menggunakan thermostat yang suhu pembukaannya tidak sesuai dengan mesin.
PERHATIAN:
JANGAN membuka tutup radiator saat mesin PANAS..!! Tunggulah sampai temperatur mesin turun sebelum membuka tutup radiator.
Baca Juga: Kode Kerusakan DTC Sistem EFI Yang Paling Sering Muncul
Kode DTC Misfire
Kode DTC misfire meliputi P0300 dan P0301 sampai P0312. Kode DTC P0300 merupakan kode random misfire sedangkan kode DTC yang lain merujuk pada salah satu silinder mesin yang mengalami misfire.Huruf terakhir dari kode DTC tersebut menunjukkan silinder yang mengalami masalah.
Misfire dapat disebabkan oleh:
- Busi yang sudah jelek atau aus
- Busi yang lemah (koil lemah, kabel busi jelek)
- Tekanan kompresi yang rendah
- Kebocoran kevakuman dan
- Faktor lain yang membuat campuran bahan bakar terlalu kurus (lean misfire), EGR valve macet dalam posisi terbuka, fuel injector kotor, tekanan bahan bakar rendah atau bahkan kualitas bahan bakar yang buruk.
Kode DTC Random misfire biasanya mengindikasikan terjadinya kebocoran kevakuman atau bahan bakar yang buruk.
Jika misfire terjadi pada silinder tertentu saja lakukan pemeriksaan pada busi, fuel injector dan tekanan kompresi silinder tersebut.
1 komentar:
om mbl saya chevy spun diesel 2013. sblmnya turun mesin ganti timing chain. skrg kondisi mobil tidak bisa nyala. stlh di scan muncul code p0697. bgmn solusinya o ? kabel2 sdh dicek kondisi baik semuanya.
Posting Komentar