Memeriksa Koneksi Kelistrikan Mobil Dengan Teknik Voltage Drop
Apakah motor starter mobil Anda berputar lambat, atau tidak dapat berputar sama sekali..?
Saat baterai dan motor starter diperiksa keduanya dalam keadaan baik.
Bagaimana dengan alternator yang menghasilkan tegangan pengisian yang cukup , namun tidak dapat mengisi baterai.
Penyebab yang sering terlewatkan pada masalah ini adalah tahanan yang berlebihan pada sirkuit kelistrikan arus tinggi.
Kabel baterai atau kabel ground yang kendor, korosi atau rusak dapat menghambat aliran arus listrik pada sirkuit tersebut dan jika arus listrik tidak dapat mengalir dengan sempurna
Terminal baterai yang terlihat kotor dipenuhi oleh korosi harus dibersihkan. Sering kali korosi yang timbul pada baterai sangat tipis dan tidak terlihat mata namun dapat menghambat aliran arus listrik dari terminal bateari ke kabel baterai.
Jika dilihat dengan mata telanjang terminal dan kabel baterai terlihat baik-baik saja. Namun tahan yang terlalu tinggi yang diakibatkan korosi tersebut akan menghalang aliran arus listrik.
Baca Juga: "Cara Aman Mengganti Baterai Mobil"
Hal yang sama berlaku pada kabel baterai yang bagian ujungnya dalam keadaan kendor. Kleman kabel baterai yang tidak mengikat dengan kencang pada terminal baterai akan mengakibatkan tahanan yang terlalu tinggi dan menghalangi aliran listrik.
Begitu pula dengan kabel ground yang kendor dan korosi atau tidak mempunyai kontak yang bagus dengan body mobil.
Masalah starter pada mobil juga dapat diakibatkan karena mengganti kabel baterai dengan ukuran yang lebih kecil. Kemampuan kabel mengalirkan arus listrik sangat ditentukan oleh diameter kabel tersebut. Semakin besar diameter kabel semakin mudah arus listrik untuk mengalir.
Beberapa kabel baterai yang dijual dipasaran mempunyai diameter kawat tembaga yang kecil namun menggunakan plastik pembungkus yang tebal, sehingga membuat orang sering tertipu dan menganggap kabel tersebut sama dengan kabel baterai yang asli. Padxahal sebenarnya diameter kabel tersebut terlalu kecil untuk mengalirkan arus besar yang dibutuhkan sistem starter.
Tidak perlu adanya tahanan yang terlalu besar untuk menimbulkan masalah pada sistem kelistrikan. Contohnya saja alternator dengan kemampuan 120 ampere dapat bekerja pada sirkuit yang mempunyai tahanan 0.11 ohm.
Jika tahanan sirkuit tersebut meningkat menjadi 0.17 ohm maka alternator akan menghasilkan output maksimal hanya sekitar 80 ampere saja.
Dengan kata lain peningkatan tahanan sebesar 0.06 ohm saja (hampir tidak terlihat) akan menurunkan output maksimum alternator hampir sepertiga dari kemampuan normalnya.
Pada beban pengisian ringan penurunan arus pengisian tersebut mungkin tidak terlalu terlihat, namun pada beban tinggi maka alternator tidak dapat mengimbangi kebutuhan listrik pada mobil.
Koneksi yang seperti itu mungkin tidak mengalami masalah saat dialiri arus listrik yang kecil namun jika yang mengalir adalah arus listrik besar, koneksi kabel tersebut tidak akan mampu mengalirkannya.
Jadi bagaimana caranya untuk memeriksa masalah seperti itu..?
Kita harus melakukan pemeriksaan voltage drop.
Baca Juga:"Pertanyaan Seputar Sistem Kelistrikan dan Lampu Indikator Mobil"
Metode ini merupakan pemeriksaan yang mudah dan cepat tanpa membutuhkan melakukan pembongkaran dan akan memperlihatkan dengan cepat apakah koneksi kabel dalam keadaan baik atau tidak.
Untuk melakukan pemeriksaan voltage drop, sirkuit yang akan diperiksa dalam keadaan dialiri arus listrik. Kemudian gunakan Digital Volt Meter (DVM) untuk mengukur voltage drop pada sirkuit yang sedang dialiri arus listrik.
Tegangan listrik akan selalu berusaha melalui jalur dengan tahanan yang paling rendah, jika sirkuit atau koneksi yang diperiksa memilik tahanan yang terlalu besar maka sejumlah tegangan listrik akan menuju ke DVM dan menghasilkan pembacaan tegangan.
Voltage drop yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali akan memperlihatkan tegangan dibawah 0.4 volt pada semua koneksi.
Voltage drop yang ideal pada setiap keneksi adalah 0.1 volt. Jika terbaca tegangan lebih dari 0.1 volt pada koneksi kabel berarti ada tahanan yang berlebihan pada koneksi tersebut yang mungkin memerlukan perbaikan atau cukup dibersihkan saja.
Pertama, periksalah tegangan baterai. Suapaya starter dapat berputar dengan normal, kondisi baterai harus dalam keadaan minimal 75% penuh (12,4 volt atau lebih). Tegangan baterai yang rendah tidak hanya akan mempengaruhi starter namun juga komponen kelistrikan mobil yang lainnya.
A. Seting DVM pada skala 20 Volt, hubungkan lead positif ke terminal positif baterai (bukan pada kleman atau kabel baterai) dan hubungkan lead negatif ke terminal negatif baterai.
B. Kondisikan mesin agar tidak dapat hidup saat distarter (lepaskan fuse pengapian atau bahan bakar). Batasi waktu starter dibawah 15 detik
C. Sambil mobil distarter perhatikan pembacaan tegangan pada DVM. Kemudian hubungkan lead meter positif ke terminal kabel baterai pada motor starter dan lead meter negatif ke body motor starter.
E. Perhatikan pembacaan tegangan pada DVM saat mobil distarter.
F. Bandingkan dua hasil pembacaan tegangan diatas. Jika keduanya sama berarti tidak ada voltage drop yang berlebihan pada sisi suplai tegangan positif sirkuit starter.
G. Jika tegangan listrik yang samapi pada motor starter tidak sama dengan tegangan baterai berarti ada voltage drop yang berlebihan pada sirkuit tersebut.
Kemudian lakukan pemeriksaan voltage drop pada bagian positif sirkuit starter.
A. Pastikan baterai dalam keadaan penuh
B. Nonaktifkan sistem pengapian
C. Seting DVM pada skala 2 volt
D. Hubungkan lead positif meter ke terminal positif baterai dan lead negatif meter ke terminal baterai pada motor starter. Perhatikan pembacaan tegangan pada DVM saat mesin distarter.
Votage drop maksimum yang masih dapat ditoleransi pada sirkuit starter, termasuka solenoid dan relay eksternal adalah dibawah 0,6 volt.
Jika votage drop terbaca diatas 0,6 volt pada sirkuit starter, untuk mengetahui titik yang bermasalah lakukan pemeriksaan voltage drop pada setiap koneksi yang ada di dalam rangkaian tersebut,sbb:
A. Seting DVM pada skala 2 volt
B. Hubungkan lead positif meter ke terminal B+ alternator
C. Hubungkan lead negatif meter ke terminal positif baterai.
D. Dengan posisi mesin hidup dan putaran 1800-2000 rpm, semua lampu hidup dan aksesoris ON (kecuali rear electric defroster), periksa voltage drop. Harus dibawah 0,5 volt. Jika lebih tinggi periksa koneksi antara terminal B+ alternator dan baterai dari kemungkinan kendor, korosi atau ukuran kabel yang terlalu kecil.
Untuk memeriksa koneksi sisi negatif alternator dari tahanan yang berlebihan:
A. Seting DVM pada skala 2 volt,Set DVM on 2 volt DC scale.
B. Hubungkan lead negatif meter ke body alternator.
C. Hubungkan lead positif meter ke terminal negatif baterai.
D. Dengan posisi mesin hidup dan putaran 1800-2000 rpm, semua lampu hidup dan aksesoris ON (kecuali rear electric defroster), periksa voltage drop. pada sisi negatif harus dibawah 0,2 volt. Jika lebih tinggi bersihkan koneksi-koneksinya atgau ganti kabel negatif baterai.
Beberapa laternator dipasang ke mesin menggunakan bushing karet dan menggunakan kabel ground sendiri. Periksa juga voltage drop pada kabel ground tersebut.
Baca Juga: "Pemeriksaan Baterai Dan Sistem Peingisian TOYOTA ALL NEW AVANZA"
Dengan posisi kunci kontak Off, hubungkan kedua lead meter pada kedua sisi sekering di fuse box atau power center. Jika tidak ada arus listrik yang mengalir pada sirkuit tersebut maka voltage drop akan terbaca 0 volt. Jika terbaca tegangan (katakanlah 0,1 volt atau lebih) menujukkan adanya arus listrik yang mengalir. Hal ini adalah beban kelistrikan yang normal untuk menjaga memori kontrol modul atau kontrol modul belum masuk ke "sleep mode" .
Saat baterai dan motor starter diperiksa keduanya dalam keadaan baik.
Bagaimana dengan alternator yang menghasilkan tegangan pengisian yang cukup , namun tidak dapat mengisi baterai.
Penyebab yang sering terlewatkan pada masalah ini adalah tahanan yang berlebihan pada sirkuit kelistrikan arus tinggi.
Kabel baterai atau kabel ground yang kendor, korosi atau rusak dapat menghambat aliran arus listrik pada sirkuit tersebut dan jika arus listrik tidak dapat mengalir dengan sempurna
Terminal baterai yang terlihat kotor dipenuhi oleh korosi harus dibersihkan. Sering kali korosi yang timbul pada baterai sangat tipis dan tidak terlihat mata namun dapat menghambat aliran arus listrik dari terminal bateari ke kabel baterai.
Jika dilihat dengan mata telanjang terminal dan kabel baterai terlihat baik-baik saja. Namun tahan yang terlalu tinggi yang diakibatkan korosi tersebut akan menghalang aliran arus listrik.
Baca Juga: "Cara Aman Mengganti Baterai Mobil"
Hal yang sama berlaku pada kabel baterai yang bagian ujungnya dalam keadaan kendor. Kleman kabel baterai yang tidak mengikat dengan kencang pada terminal baterai akan mengakibatkan tahanan yang terlalu tinggi dan menghalangi aliran listrik.
Begitu pula dengan kabel ground yang kendor dan korosi atau tidak mempunyai kontak yang bagus dengan body mobil.
Masalah starter pada mobil juga dapat diakibatkan karena mengganti kabel baterai dengan ukuran yang lebih kecil. Kemampuan kabel mengalirkan arus listrik sangat ditentukan oleh diameter kabel tersebut. Semakin besar diameter kabel semakin mudah arus listrik untuk mengalir.
Beberapa kabel baterai yang dijual dipasaran mempunyai diameter kawat tembaga yang kecil namun menggunakan plastik pembungkus yang tebal, sehingga membuat orang sering tertipu dan menganggap kabel tersebut sama dengan kabel baterai yang asli. Padxahal sebenarnya diameter kabel tersebut terlalu kecil untuk mengalirkan arus besar yang dibutuhkan sistem starter.
Tidak perlu adanya tahanan yang terlalu besar untuk menimbulkan masalah pada sistem kelistrikan. Contohnya saja alternator dengan kemampuan 120 ampere dapat bekerja pada sirkuit yang mempunyai tahanan 0.11 ohm.
Jika tahanan sirkuit tersebut meningkat menjadi 0.17 ohm maka alternator akan menghasilkan output maksimal hanya sekitar 80 ampere saja.
Dengan kata lain peningkatan tahanan sebesar 0.06 ohm saja (hampir tidak terlihat) akan menurunkan output maksimum alternator hampir sepertiga dari kemampuan normalnya.
Pada beban pengisian ringan penurunan arus pengisian tersebut mungkin tidak terlalu terlihat, namun pada beban tinggi maka alternator tidak dapat mengimbangi kebutuhan listrik pada mobil.
Cara Mengganti Baterai Mobil
Memeriksa Koneksi Kelistrikan
Jika Anda menggunakan ohm meter untuk mengukur koneksi kabel baterai dan kabel ground yang mengalami korosi, atau mengukur kabel yang beberapa kawat tembaganya terputus maka koneksi kabel akan tampak baik-baik saja karena yang diukur adalah kontiunitas bukan kemampuan kabel tersebut mengalirkan arus listrik yang besar.Koneksi yang seperti itu mungkin tidak mengalami masalah saat dialiri arus listrik yang kecil namun jika yang mengalir adalah arus listrik besar, koneksi kabel tersebut tidak akan mampu mengalirkannya.
Jadi bagaimana caranya untuk memeriksa masalah seperti itu..?
Kita harus melakukan pemeriksaan voltage drop.
Baca Juga:"Pertanyaan Seputar Sistem Kelistrikan dan Lampu Indikator Mobil"
Pemeriksaan Voltage Drop
Pemeriksaan voltage drop merupakan cara yang paling efektif untuk mengetahui tahanan yang berlebihan pada sirkuit kelistrikan yang dialiri arus besar.Metode ini merupakan pemeriksaan yang mudah dan cepat tanpa membutuhkan melakukan pembongkaran dan akan memperlihatkan dengan cepat apakah koneksi kabel dalam keadaan baik atau tidak.
Untuk melakukan pemeriksaan voltage drop, sirkuit yang akan diperiksa dalam keadaan dialiri arus listrik. Kemudian gunakan Digital Volt Meter (DVM) untuk mengukur voltage drop pada sirkuit yang sedang dialiri arus listrik.
Tegangan listrik akan selalu berusaha melalui jalur dengan tahanan yang paling rendah, jika sirkuit atau koneksi yang diperiksa memilik tahanan yang terlalu besar maka sejumlah tegangan listrik akan menuju ke DVM dan menghasilkan pembacaan tegangan.
Voltage drop yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali akan memperlihatkan tegangan dibawah 0.4 volt pada semua koneksi.
Voltage drop yang ideal pada setiap keneksi adalah 0.1 volt. Jika terbaca tegangan lebih dari 0.1 volt pada koneksi kabel berarti ada tahanan yang berlebihan pada koneksi tersebut yang mungkin memerlukan perbaikan atau cukup dibersihkan saja.
Pemeriksaan Kelistrikan Pada Sirkuit Starter
Untuk memeriksa tahanan yang berlebihan pada sirkuit starter, lakukan pengukuran voltage drop pada baterai, koneksi kabel baterai dan starter saat mesin di starting.Pertama, periksalah tegangan baterai. Suapaya starter dapat berputar dengan normal, kondisi baterai harus dalam keadaan minimal 75% penuh (12,4 volt atau lebih). Tegangan baterai yang rendah tidak hanya akan mempengaruhi starter namun juga komponen kelistrikan mobil yang lainnya.
A. Seting DVM pada skala 20 Volt, hubungkan lead positif ke terminal positif baterai (bukan pada kleman atau kabel baterai) dan hubungkan lead negatif ke terminal negatif baterai.
B. Kondisikan mesin agar tidak dapat hidup saat distarter (lepaskan fuse pengapian atau bahan bakar). Batasi waktu starter dibawah 15 detik
C. Sambil mobil distarter perhatikan pembacaan tegangan pada DVM. Kemudian hubungkan lead meter positif ke terminal kabel baterai pada motor starter dan lead meter negatif ke body motor starter.
E. Perhatikan pembacaan tegangan pada DVM saat mobil distarter.
F. Bandingkan dua hasil pembacaan tegangan diatas. Jika keduanya sama berarti tidak ada voltage drop yang berlebihan pada sisi suplai tegangan positif sirkuit starter.
G. Jika tegangan listrik yang samapi pada motor starter tidak sama dengan tegangan baterai berarti ada voltage drop yang berlebihan pada sirkuit tersebut.
Kemudian lakukan pemeriksaan voltage drop pada bagian positif sirkuit starter.
A. Pastikan baterai dalam keadaan penuh
B. Nonaktifkan sistem pengapian
C. Seting DVM pada skala 2 volt
D. Hubungkan lead positif meter ke terminal positif baterai dan lead negatif meter ke terminal baterai pada motor starter. Perhatikan pembacaan tegangan pada DVM saat mesin distarter.
Votage drop maksimum yang masih dapat ditoleransi pada sirkuit starter, termasuka solenoid dan relay eksternal adalah dibawah 0,6 volt.
Jika votage drop terbaca diatas 0,6 volt pada sirkuit starter, untuk mengetahui titik yang bermasalah lakukan pemeriksaan voltage drop pada setiap koneksi yang ada di dalam rangkaian tersebut,sbb:
- Periksa koneksi antara terminal baterai dan kabel baterai dengan mengukur voltage drop padakoneksinya saat mesin distarter. Hubungkan lead positif meter ke terminal baterai dan lead negatif meter ke kleman kabel baterai. Jika koneksi antara terminal baterai dan kabel baterai dalam keadaan baik DVM akan menunjukkan angka 0 volt.
- Periksa kabel positif baterai dengan mengukur voltage drop diantara kedua ujung kabel. Hubungkan lead positif meter ke kleman kabel positif baterai dan lead negatif meter ke ujung kabel pada motor starter. Starter mesin dan baca tegangannya. Kabel yang baik akan menunjukkan angka dibawah 0.2 volt.
- Untuk memeriksa solenoid starter dan koneksi relay, hubungkan lead positif meter ke terminal baterai pada solenoid atau relay dan lead negatif baterai ke terminal motor starter. Starter mesin dan baca tegangannya. Koneksi yang baik akan menunjukkan angka dibawah 0,2 volt.
- Kemudian, periksa sisi negatif pada sirkuit starter. Untuk memeriksa seluruh sirkuit hubungkan lead positif meter pada body motor starter yang bersih dan lead negatif meterf pada terminal negatif baterai. Starter mesin dan baca tegangannya. Voltage drop pada sisi negatif sirkuity starter harus menunjukkan angka dibawah 0,3 volt.
Jika voltage drop terlalu tinggi lakukan pemeriksaan pada setiap koneksi sisi negatif dirangkaian tersebut untuk menemukan konektor atau kabel yang bermasalah. Gunakan DVM untuk memeriksa seluruh koneksi sambil mesin distarter.
- Periksa koneksi terminal negatif baterai dengan kabel ground (harus menunjukkan 0 Volt)
- Periksa kabel negatif baterai dari baterai ke mesin (dibawah 0,2 volt)
- Periksa koneksi antara terminal negatif baterai dengan body starter (dibawah 0,3 volt)
- Periksa koneksi blok mesin dengan body motor starter (harus dibawah 0,1 volt)
Pemeriksaan Koneksi Kelistrikan Pada Sistem Pengisian
Memeriksa tahanan yang berlebihan pada koneksi sisi positif sirkuit alternator:
A. Seting DVM pada skala 2 volt
B. Hubungkan lead positif meter ke terminal B+ alternator
C. Hubungkan lead negatif meter ke terminal positif baterai.
D. Dengan posisi mesin hidup dan putaran 1800-2000 rpm, semua lampu hidup dan aksesoris ON (kecuali rear electric defroster), periksa voltage drop. Harus dibawah 0,5 volt. Jika lebih tinggi periksa koneksi antara terminal B+ alternator dan baterai dari kemungkinan kendor, korosi atau ukuran kabel yang terlalu kecil.
Untuk memeriksa koneksi sisi negatif alternator dari tahanan yang berlebihan:
A. Seting DVM pada skala 2 volt,Set DVM on 2 volt DC scale.
B. Hubungkan lead negatif meter ke body alternator.
C. Hubungkan lead positif meter ke terminal negatif baterai.
D. Dengan posisi mesin hidup dan putaran 1800-2000 rpm, semua lampu hidup dan aksesoris ON (kecuali rear electric defroster), periksa voltage drop. pada sisi negatif harus dibawah 0,2 volt. Jika lebih tinggi bersihkan koneksi-koneksinya atgau ganti kabel negatif baterai.
Beberapa laternator dipasang ke mesin menggunakan bushing karet dan menggunakan kabel ground sendiri. Periksa juga voltage drop pada kabel ground tersebut.
Baca Juga: "Pemeriksaan Baterai Dan Sistem Peingisian TOYOTA ALL NEW AVANZA"
Teknik Votage Drop Juga Dapat Digunakan Untuk Mendeteksi Arus Listrik Di dalam Sirkuit
Saat arus listrik menaglir pada rangkaian atau sirkuit kelistrikan maka akan menimbulkan panas. Voltage drop dapat digunakan untuk mendeteksi aliran arus listrik di dalam rangkaian dengan mengukur voltage drop pada sekering yang melindungi sirkuit tersebut. Hal ini merupakan meteode sederhana untuk memeriksa kebocoran arus listrik saat kunci kontak Off yang dapat membuat baterai menjadi soak.Dengan posisi kunci kontak Off, hubungkan kedua lead meter pada kedua sisi sekering di fuse box atau power center. Jika tidak ada arus listrik yang mengalir pada sirkuit tersebut maka voltage drop akan terbaca 0 volt. Jika terbaca tegangan (katakanlah 0,1 volt atau lebih) menujukkan adanya arus listrik yang mengalir. Hal ini adalah beban kelistrikan yang normal untuk menjaga memori kontrol modul atau kontrol modul belum masuk ke "sleep mode" .
2 komentar:
Mantep master montir pro
Terima kasih atas infonya sangat bermanfaat, ditunggu info bermanfaat selanjutnya. Jangan lupa kunjungi website kami juga ya di http://miniconstore.com/
Posting Komentar